Pilih Laman

🔹 Apa itu Bipolar?

Gangguan Bipolar adalah gangguan suasana hati (mood disorder) yang ditandai dengan perubahan ekstrem pada suasana hati, energi, dan aktivitas.
Penderita mengalami fase:

  • Mania/hipomania → suasana hati sangat naik (energi tinggi, euforia, impulsif).
  • Depresi → suasana hati sangat turun (sedih, kehilangan minat, lelah, pesimis).

Perubahan mood ini bukan sekadar naik turun biasa, tetapi sangat ekstrem, berlangsung lama, dan mengganggu kehidupan sehari-hari (pekerjaan, hubungan, fungsi sosial).


🔹 Jenis-Jenis Bipolar

  1. Bipolar I
    • Ada episode mania penuh (≥ 1 minggu atau butuh rawat inap).
    • Bisa disertai depresi mayor, tapi tidak wajib.
  2. Bipolar II
    • Ada episode hipomania (lebih ringan dari mania, ≥ 4 hari).
    • Wajib ada episode depresi mayor.
  3. Cyclothymic Disorder
    • Fluktuasi mood kronis (hipomania ringan + depresi ringan) ≥ 2 tahun, tapi tidak memenuhi kriteria penuh Bipolar I/II.
  4. Bipolar dengan Pola Campuran (Mixed Features)
    • Gejala mania dan depresi muncul bersamaan atau bergantian dengan cepat.

🔹 Gejala Bipolar

1. Fase Mania / Hipomania

  • Suasana hati sangat gembira, optimis, atau mudah tersinggung.
  • Energi berlebihan, sedikit tidur tapi tidak lelah.
  • Bicara cepat, ide melompat-lompat.
  • Percaya diri berlebihan (grandiositas).
  • Impulsif: belanja boros, seks bebas, investasi nekat, berjudi.
  • Sulit fokus, mudah terdistraksi.

👉 Mania lebih parah, bisa sampai halusinasi/delusi → kadang menyerupai psikosis.
👉 Hipomania lebih ringan, masih bisa berfungsi, tapi tetap tidak normal.

2. Fase Depresi

  • Suasana hati sedih, kosong, putus asa.
  • Kehilangan minat pada aktivitas.
  • Kelelahan, tidak bertenaga.
  • Tidur berlebihan atau insomnia.
  • Perubahan nafsu makan (naik/turun drastis).
  • Sulit konsentrasi, merasa tidak berharga.
  • Pikiran bunuh diri.

🔹 Penyebab Bipolar

Bipolar adalah gangguan kompleks dengan faktor multifaktor:

  1. Faktor biologis / genetik
    • Risiko lebih tinggi jika ada riwayat keluarga dengan bipolar atau gangguan mood.
    • Diduga ada ketidakseimbangan neurotransmitter (dopamin, serotonin, norepinefrin).
  2. Faktor lingkungan
    • Stres berat, trauma masa kecil, kehilangan orang terdekat.
    • Pola tidur tidak teratur, jet lag, shift kerja.
  3. Faktor psikososial
    • Peristiwa hidup besar (perceraian, pekerjaan baru, masalah keuangan).
    • Penyalahgunaan alkohol/narkoba bisa memperburuk gejala.

🔹 Diagnosis Bipolar

Diagnosis hanya bisa ditegakkan oleh psikiater, dengan:

  • Wawancara klinis (riwayat mood, perilaku, keluarga).
  • Observasi gejala dalam periode tertentu.
  • Kadang dibantu tes penunjang untuk menyingkirkan penyakit medis (tiroid, neurologi).

⚠️ Sering salah diagnosis → bipolar kadang dikira depresi biasa, ADHD, atau borderline personality disorder.


🔹 Penanganan Bipolar

  1. Farmakoterapi (obat – terapi utama)
    • Mood stabilizer: Lithium, valproate, carbamazepine.
    • Antipsikotik atipikal: Olanzapine, quetiapine, risperidone.
    • Antidepresan: hanya dengan hati-hati, karena bisa memicu mania jika tanpa mood stabilizer.
  2. Psikoterapi
    • Cognitive Behavioral Therapy (CBT): membantu mengelola pola pikir negatif.
    • Psychoeducation: edukasi pasien & keluarga untuk mengenali tanda awal episode mania/depresi.
    • Interpersonal and Social Rhythm Therapy (IPSRT): menjaga pola tidur & rutinitas stabil.
  3. Perubahan gaya hidup
    • Tidur cukup & teratur.
    • Hindari alkohol & narkoba.
    • Kelola stres dengan relaksasi, meditasi, olahraga.
    • Dukungan keluarga & lingkungan.

🔹 Prognosis

Risiko terbesar: kambuh (relaps), kecanduan zat, dan bunuh diri..

Bipolar adalah penyakit seumur hidup, tidak bisa benar-benar sembuh, tetapi bisa dikendalikan dengan pengobatan dan terapi.

Pasien yang patuh berobat bisa tetap berfungsi baik (kerja, sekolah, berkeluarga).