Sibling rivalry adalah istilah untuk persaingan atau konflik antar saudara kandung (adik-kakak) yang biasanya muncul karena rasa cemburu, iri, atau ingin mendapat perhatian dan pengakuan dari orang tua.
➡️ Bentuknya bisa berupa bertengkar, saling sindir, rebutan barang, hingga membandingkan diri satu sama lain.
➡️ Normal terjadi di masa kanak-kanak, tapi kalau berlarut bisa berdampak negatif hingga dewasa.
🔹 Ciri-ciri Sibling Rivalry
- Sering bertengkar untuk hal kecil (mainan, makanan, perhatian orang tua).
- Membandingkan diri dengan kakak/adik (“kok dia lebih pintar dari aku”).
- Cemburu kalau orang tua lebih memperhatikan salah satu anak.
- Saling menjatuhkan atau mengejek.
- Bersaing prestasi (nilai sekolah, pekerjaan, atau pencapaian).
- Sulit akur dan mudah tersinggung satu sama lain.
🔹 Penyebab Sibling Rivalry
- Perhatian orang tua tidak seimbang → anak merasa ada yang lebih disayang.
- Perbedaan usia → yang lebih tua merasa tersaingi, yang lebih kecil merasa tidak dianggap.
- Perbedaan karakter → sifat bertolak belakang bisa memicu gesekan.
- Perbandingan oleh orang tua → “Lihat kakakmu rajin, kenapa kamu malas?”
- Rebutan fasilitas/privilege → mainan, uang jajan, kamar, atau hak istimewa tertentu.
- Cemburu sosial → salah satu anak mendapat pujian, yang lain merasa tertinggal.
🔹 Dampak Sibling Rivalry
Bisa memengaruhi kesehatan mental (cemas, depresi).
Jangka pendek: sering bertengkar, suasana rumah tidak nyaman.
Jangka panjang:
Rasa rendah diri atau tidak percaya diri.
Hubungan renggang antar saudara sampai dewasa.
Timbul dendam atau persaingan tidak sehat.