
OCD adalah gangguan mental di mana seseorang punya pikiran berulang (obsesi) yang tidak diinginkan dan sulit dikendalikan, lalu merasa harus melakukan tindakan berulang (kompulsi) untuk meredakan kecemasan dari pikiran tersebut.
➡️ Obsesi = pikiran, dorongan, atau bayangan yang mengganggu (misalnya takut kuman, takut rumah kebakaran, dll).
➡️ Kompulsi = tindakan berulang yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan akibat obsesi (misalnya cuci tangan terus, cek pintu berkali-kali).
🔹 Contoh sederhana OCD
- Obsesi: “Kalau aku tidak cuci tangan, aku bisa kena penyakit parah.”
Kompulsi: Mencuci tangan berulang kali sampai kulit iritasi. - Obsesi: “Kalau pintu tidak terkunci rapat, nanti ada maling masuk.”
Kompulsi: Mengecek pintu 10–20 kali sebelum tidur. - Obsesi: “Kalau tidak menata barang dengan simetris, akan ada hal buruk terjadi.”
Kompulsi: Menyusun barang dengan posisi persis sama, bolak-balik merapikan.
🔹 Gejala utama OCD
- Obsesi
- Pikiran terus berulang, mengganggu, dan bikin cemas.
- Contoh: takut kuman, takut salah, takut celaka, pikiran tabu/agresif.
- Kompulsi
- Perilaku berulang yang dipaksa oleh obsesi.
- Contoh: mencuci tangan berulang, menghitung angka tertentu, mengulang doa, memeriksa pintu/kompor berulang.
- Kesadaran
- Orang dengan OCD biasanya sadar bahwa pikirannya berlebihan atau tidak masuk akal, tapi tetap merasa terpaksa melakukannya.
🔹 Bedanya OCD dengan “perfeksionis biasa”
- Perfeksionis: suka kerapian dan detail, tapi masih fleksibel, tidak merasa cemas berlebihan.
- OCD: jika tidak melakukan ritual (kompulsi), rasa cemas bisa sangat besar, bahkan panik.
🔹 Penyebab OCD
Belum ada penyebab pasti, tapi faktor yang berpengaruh antara lain:
- Biologis: ketidakseimbangan neurotransmitter (serotonin).
- Genetik: bisa diturunkan.
- Lingkungan: stres berat, pola asuh terlalu ketat, pengalaman trauma.
- Otak: ada perbedaan fungsi di area otak yang mengatur kontrol dan kecemasan.
🔹 Dampak OCD
- Menghabiskan banyak waktu (kadang berjam-jam untuk ritual).
- Menurunkan kualitas hidup (sekolah, kerja, hubungan sosial terganggu).
- Menyebabkan rasa malu, frustrasi, bahkan depresi.
🔹 Cara Penanganan OCD
Meditasi, olahraga, tidur cukup.
Psikoterapi
CBT (Cognitive Behavioral Therapy), khususnya ERP (Exposure and Response Prevention) → pasien dihadapkan pada hal yang ditakutinya, lalu dilatih untuk tidak melakukan kompulsi.
Obat-obatan
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) seperti fluoxetine, sertraline, dll.
Dukungan keluarga dan edukasi
Tidak menghakimi, membantu pasien bertahap mengurangi kompulsi.
Latihan relaksasi & manajemen stres